Hey kamu ! iya,kamu ! aku hanya ingin menyampaikan sedikit dari apa yang aku rasakan saat ini dan aku harap kau mengerti dengan perasaan 'sakit' ini. apakah kau pernah merasa 'terlupakan'?? apakah kau pernah merasa 'dianggap rendah' oleh seseorang yang sangat kau sayangi?? apakah kau pernah merasa 'lelah dan menyerah' pada keadaan?? apakah kau pernah merasa sangat kesepian,sedih,ketakutan dan kau sangat membutuhkan orang itu tetapi orang itu tak ada untukmu?? pernahkah kau merasa 'ditinggalkan' oleh orang yang kau sayangi saat kau masih sangat membutuhkannya?? pernahkah?? itu yang aku rasakan saat ini ! merasa terlupakan,merasa dianggap rendah,merasa lelah dan menyerah pada keadaan,merasa kesepian sedih takut,dan merasa ditinggalkan. aku mohon,tolong jangan siksa aku seperti ini..ini menyakitkan,sungguh ! percaya padaku,ini lebih menyakitkan dari pada mengiris urat nadimu sendiri menggunakan pisau silet. berhentilah menuduhku dengan sembarangan,aku mohon..itu perih ! apa yang kau lihat itu salah. aku tidak pernah berfikir untuk melakukan hal itu padamu,percayalah. aku pernah dilukai dengan cara seperti itu,aku juga tau bagaimana sakitnya,aku mohon kau percaya. aku tidah serendah perkiraanmu,jadi tolong berhentilah menganggapku rendah. berhenti memaksaku untuk mencari penggantimu dan berharap aku akan bahagia dengan dia,aku mohon berhentilah ! apakah kau berfikir aku akan bahagia dengan mencari penggantimu,melupakanmu,dan hidup dengan dia?? TIDAK ! aku sama sekali tidak bahagia dan tidak akan pernah bahagia ! aku hanya ingin kau mengerti sedikit saja tentang perasaanku,aku ingin kau mengerti bahwa aku hanya bahagia bila bersamamu. aku..aku membutuhkanmu,SANGAT membutuhkanmu. aku mohon kembalilah dan jangan pergi lagi
Selasa, 09 Oktober 2012
Kamis, 09 Agustus 2012
You are the last one for me :)
Meninggal dalam pelukan orang yang kita sayangi mungkin impian semua orang termasuk aku. Aku Cherry sekarang aku kelas 2 SMA di salah satu sekolah yang cukup terkenal di kota Jakarta. aku mempunyai 2 orang kakak dan orang tua yang sangat sayang kepadaku aku juga mempunyai sahabat aktivitasku sehari2 ya seperti remeja pada umumnya sekolah,belajar,dan sekali2 hang out. kehidupanku baik2 saja dan berjalan dengan lancar tapi setelah sekolahku kedatangan murid baru bernama Leon duniaku berubah.
"selamat pagi anak2 !"
"pagi bu !"
"hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu nak"
"gue Leon, udah bu"
"itu saja nak?"
"iya"
"baiklah, anak2 ibu minta kerja sama kalian semua ya dan kamu Leon silahkan duduk disebelah Cherry"
aku agak kaget mendengar namaku di sebut dan menyuruh cowo itu duduk di sebelahku, cowo yang menurutku dingin dan pendiam aku akan canggung sekali dengannya. seiring berjalannya waktu aku mulai penasaran dengan Leon itu,menurutku dia punya daya tarik dan keunikan tersendiri yang membuatku ingin mengenal dia lebih jauh karna dia sangat tertutup di sekolah dan hari ini aku berencana untuk mengenalnya lebih jauh. 'TEEETT TEETT' akhirnyaa bell pulang sekolah berbunyi aku sengaja keluar paling cepat dan menunggu Leon di pagar belakang sekolah karna Leon sering ku perhatikan lewat situ tapi sudah hampir 1 jam aku menunggu sosok yang aku tunggu tak kunjung datang aku mulai sedih karna rencana yang sudah ku susun sejak tadi malam tidak berjalan dengan lancar. aku menunduk dan berjalan dengan lesu tiba2 kepalaku pusing, pandanganku kabur dan ketika aku hampir jatuh sebuah tangan menangkap badanku dari belakang aku kaget tapi tidak bisa berbuat apa2 kepalaku sangat sakit aku melihat siapa yang menangkapku dan saat itu juga aku hanya bisa melotot ternyata dia orang yang aku tunggu2 sejak tadi, Leon!
"ngapain sih lo jam segini masih di sini?bukannya pulang juga"
"eh,gue nungguin lo soalnya itu emm, gue mau kenalan sama lo.bolehkan?gue gak ad maksud apa2 kok cuma pengen kenalan aja"
"sorry gue sibuk"
"eh, Leon tunggu !"
"apa lagi sih?! lo gak denger ya ! gue bilang,GUE SIBUK !"
"kok lo gitu?guekan cuma minta waktu lo bentar buat kenalan, kan gak enak punya temen sekelas sebangku malah tapi gak saling kenal"
"oke oke,gue Leon.udah kan?sekarang gue minta lo pulang"
"gak,gue gak mau pulang.lo mau kemana?gue ikut ya?"
"gak !"
"ayolah yon,boleh ya?"
"gue bilang gak, ya GAK ! "
"ya udah deh kalo gitu,maaf kalo gue ganggu"
aku berbalik menuju arah rumahku aku kecewa dengan sikap Leon. jujur saja, aku tidak pernah di bentak seperti itu oleh siapa pun termasuk keluargaku. tapi tiba2...
"oke, lo boleh ikut gue"
aku menghentikan langkahku dan berlari menuju Leon aku sangat senang karna dia mengijinkanku untuk ikut dengannya.
"makasih,emang lo mau kemana?"
"mau beli buku terus pulang"
"hmm,yon mau gak jadi temen gue?"
"lo kayaknya pengen banget temenan sama gue,kenapa?"
"soalnya lo unik"
"lo kata barang antik,oke gue mau jadi temen lo tapi lo jangan lebay"
"emang gue lebay?kayaknya gue biasa2 aja"
"yang nilai gue bukan lo"
"gue mau nanya,kok lo dingin banget sih sama orang laen?"
"bukan urusan lo"
aku tidak bertanya lebih panjang lagi mungkin Leon lagi BT jadi dia sejutek itu. aku menemani Leon beli buku aku pikir dia mau beli buku pelajaran ternyata dia beli novel aku baru liat ada cowo yang suka baca novel dan ternyata Leon orangnya tidak sedingin dan segalak pikiranku dia lumayan seru untuk di ajak ngobrol, dia juga cerdas. selesai menemani Leon beli buku dia mengajakku makan dan mengantarku pulang.
"thank's udah nemenin gue beli buku tadi"
"iya,makasih juga buat traktirannya dan udah nganter gue pulang. oia, menurut gue lo orangnya seru juga. jangan galak2 ntar cepet tua loh"
"ahaha,iya2. masuk gih anak mama kayak lo kan gak boleh pulang kemaleman"
"ih enak aja, ya udah sampe ketemu besok ya"
"iya"
setelah mengunci pintu rumahku, aku masuk ke kamar rasanya hari ini sangat cepat berlalu, entah mengapa setiap aku bertemu atau melihat Leon jantungku seperti ingin loncat (lebay gak seeeh) apa lagi tadi bisa sedekat itu. ini ya yang namanya jatuh cinta? kok rasanya aneh banget.
***
ya ampun! aku telat bangun, buru2 ku ambil handuk dan mandi. selesai membereskan buku2ku aku pergi tanpa sarapan dan pamit. aku menghiraukan semuanya tujuanku hanya tiba di sekolah tepat waktu dan bertemu dengan teman2ku ya dan bertemu Leon tentunya. Sampai di sekolah, karna terburu2 aku lari dan tak sengaja menabrak vivi salah satu sahabatku. kelasku dan vivi memang beda tapi herannya dia gak pernah ketinggalan gosip2 terbaru tentang kelasku.
"aduh !"
"eh2 ya ampun,sorry vi gue buru2 banget !"
"lo kenapa sih?sakit tau ! di kejar setan lo?"
"gak2 gue gpp kok, gue pergi dulu ya. gak,gue yang lagi ngejar malaikat. bye !"
"eh bye"
aku langsung meninggalkan vivi dengan ekspresi bingungnya dan kembali berlari menuju kelasku. sampai di kelas semua melihatku dengan tatapan aneh dan bingung ya mungkin sekarang penampilanku kayak maling yang di kejar2 polisi tapi bodo amatlah yang penting aku ketemu Leon.
"Le..on"
"eh,napas dulu deh lo takut gue liat lo ngos2an gitu.emang lo darimana?terus ngapain lari2?"
"mau ketemu lo"
"hah?"
"eh itu,tadi telat bangun kirain guru udah masuk,belum ternyata.hehe"
'cherry bego! untung dia gak denger' batinku. bisa2nya aku keceplosan untung saja Leon tidak mendengarnya. lagi2 aku salting gara2 dia.
"ntar pulang sekolah tunggu gue di taman belakang sekolah ya"
"mau ngapain emang,yon?"
"gue mau ngomong sesuatu"
"iyaa udah"
hatiku dag dig dug 'gue mau ngomong sesuatu' Leon mau ngomong soal apa? sepertinya serius banget tapi mungkin gak ya dia nembak aku kayaknya gak aku akrab sama diakan baru kemaren. aku tidak sabar menunggu bell pulang berbunyi aku penasaran apa yang akan di katakan Leon. 'TEEETT TEEETT' nahh dari tadi kek. aku langsung lari ke taman belakang sekolah menunggu Leon sekitar 5 menit aku menunggu akhirnya Leon datang sambil tersenyum. senyum yang manis coba dia sering2 senyum aduh aku dag dig dug lagi.
"hai, sorry ya lama"
"gpp kok. oia, lo mau ngomong apa?"
"emm,cher.."
"iya"
"emm,gini. gue su.."
"cherryyy !"
tiba2 vivi datang dan menghampiri kami berdua 'aduh viviii lo sengaja atau apa sih' batinku kesal. seandainya vivi bukan sahabatku mungkin kepalanya sudah habis ku jitak. Leon tidak sempat melanjutkan kata2nya gara2 vivi. lagian vivi datengnya kayak hantu tiba2 gitu.
"eheem,ngapain lo berdua di sini?pacaran ya?haha"
"sembarangan ! gak kok"
"pulang yuk cher,sekalian nemenin gue ke mal. cewe lo gue bawa pulang boleh ya yon"
"hah?eh iya. gak kok gue sama dia cuma temenan"
"denger sendirikan"
"hati2 loh ntar beneran jadian baru tau rasa lo pada"
'kalo lo tadi gak datang mungkin sekarang gue udah jadian viviii' batinku kesal. belum sempat ku jawab ajakannya dia sudah manarikku masuk ke mobil aku seperti anak kecil yang di culik sama tomcat satu itu. tapi vivi gitu2 sangat baik dia anaknya ceria,care sama temen,tapi keponya itu loh gak nahaaan! vivi anaknya enak di ajak curhat apalagi soal cowo dan vivi juga banyak yang naksir soalnya anaknya manis putih lagi ya lumayanlah buat bikin cowo klepek2 sama dia.
"vivi lo tau gak,kalo lo tadi gak dateng tiba2 mungkin gue udah jadian tau sama dia"
"dia?siapa?hah ! gue tau. Leon ya?ya ampun cher,lo suka sama Leon?!"
"ssttt ! biasa aja donk jangan lebay gitu gue kan malu,Leon anaknya baik kok vi"
"yang bilang dia sakit sapa?"
"ikh vivi"
"haha sorry2,jadi ceritanya tadi gue ngeganggu gitu?"
"banget !"
"sorry deh cher,guekan gak tau"
"tapi vi kira2 gue cocok gak ya sama dia?"
"menurut gue lo cocok kok,Leon pinter cool keren lumayanlah lo juga cantik putih walaupun cantikan gue dan 1 lagi lo agak lemot"
"ih,tapi gue gak tau pasti sih vi dia suka sama gue atau gak tadi gue cuma nebak2 aja"
"cher,percaya deh sama gue. dia tuh juga suka sama lo. lo tau gak gue sering liat dia merhatiin lo"
"masa sih vi?lo yakin?tapi emang sih dia mulai gak jutek2 gitu sama gue"
"nah kan gue bilang juga apa. udah deh percaya aja sama gue"
mungkin yang dikatakan vivi benar juga soalnya Leon mulai berubah sejak aku menemaninya beli novel dan makan malam itu. tapi tetap saja aku masih penasaran dengan apa yang ingin dikatakan leon tadi.
***
"hai cher"
"eh Riko"
"lagi ngapain nih?mau kekantin gak?bareng yuk"
"ayo"
Riko adalah temanku sejak SMP aku dan Riko lumayan dekat tapi tidak sedekat aku dan vivi. Riko anaknya emang keren dan sedikit playboy Riko pernah nembak vivi tapi vivi menolaknya mentah2 karna vivi benci banget sama Riko soalnya dia playboy berat dan waktu itu juga vivi sudah punya cowo. saat makan di kantin Riko duduk di sebelahku aku memesan bakso dan Riko mie ayam saking napsunya liat bakso itu aku makannya agak berantakan (hehe maklum laper) ada sedikit kecap menempel di ujung bibirku dan Riko melihat itu dia mengambil tissue dan membersihkan kecap itu dari bibirku "sorry" katanya. saking dekatnya Riko seperti ingin menciumku tapi tiba2 'BUUGH' Leon datang dan memukul Riko sampai terjatuh dari kursinya aku marah pada Leon karna Leon sudah keterlaluan.
"jangan coba2 sentuh dia !"
"cuih ! kayak dia cewe lo aja !"
'BUUGH' leon memukul Riko sekali lagi dan Leon langsung menarikku ke taman belakang. menurutku tadi Leon sudah sangat kasar dan keterlaluan aku betul2 marah padanya.menurutku tadi itu wajar karna Riko berniat baik ingin membersihkan mulutku dari kecap itu. Leon menarikku kasar sehingga aku tidak bisa berbuat apa2 sesampainya di taman dia berhenti aku memaksa melepeskan tanganku dari genggamannya.
"lepasin ! lo tuh apa2an sih !"
"cher dengerin gue dulu"
"lo udah buat gue malu ! puas lo !"
"cher ! dengerin gue dulu ! Riko tuh brengsek dia tadi mau nyium lo !"
"lo tau dari mana ! lo tuh salah paham !"
"cher lo sadar gak sih, gue tuh mau ngelindungin lo ! gue suka sama lo, gue sayang sama lo cherry !"
aku sangat kaget mendengar pengakuan Leon. aku tidak menyangka apa yang di katakan vivi ternyata benar Leon juga suka sama aku. aku bingung harus jawab apa tapi yang jelasnya aku sangat senang!
"gue suka lo udah lama cher. sejak gue liat lo di kelas gue udah jatuh cinta sama lo ! dan sekarang lo malah bela cowo yang jelas2 mau kurang ajar sama lo !"
"Yon ! gue juga sayang sama lo. tapi gue gak berani ngomong duluan gue takut kalo gue..."
aku tidak sempat melanjutkan kata2ku karna tiba2 Leon menarikku dan memelukku erat. pelukannya begitu hangat membuatku tenggelam dalam pelukannya pelukan dari orang yang sangat aku sayang pelukan dari orang yang aku tunggu2 selama ini orang yang selalu membuat aku nyaman berada di dekatnya ya orang yang selalu buat aku bahagia sekaligus hampir buat jantungku berhenti. saat asik2nya berpelukan tiba2 darah segar mengalir dari hidungku aku melihat darah itu tidak berhenti mengalir bahkan mengenai seragam Leon aku lemas kepalaku pusing aku mendengar Leon memanggil namaku dari nada suaranya aku rasa dia panik dan Langsung menggendongku ke UKS. sesampainya di UKS wali kelasku datang membawa baskom kecil yang berisi sedikit air dan handuk kering dia membersihkan darah yang ada di tanganku sedangkan leon memegang baskom kecil itu mengarahkannya tepat di bawah wajahku darah itu terus mengalir tanpa henti Leon menyarankan untuk membawaku ke dokter guru mengizinkan dan akhirnya Leon membawaku ke dokter sepanjang perjalanan darah dari hidungku tidak berhenti keluar. sesampainya di sana aku di periksa aku dan Leon menunggu hasil lab keluar setelah itu dokter meminta Leon untuk keluar karna dokter ingin berbicara 4 mata denganku entah mengapa aku langsung takut aku deg2an lagi.
"bisakah kamu menyuruh orang tuamu untuk datang?ada hal penting yang ingin saya sampaikan"
"tidak bisa melalui saya saja dok?saya janji akan memberitahukannya nanti kepada orang tua saya"
"baiklah, tapi apapun yang akan saya sampaikan saya harap kamu menerimanya dengan ikhlas"
"iya dok saya janji"
"hasil lab mengatakan kamu positif terkena kanker. kamu terkena kanker darah atau biasa di sebut leukimia,stadium lanjut"
bisakah kalian bayangkan bagaimana hatiku saat ini?aku baru saja mendapatkan cintaku dan sekarang sebuah penyakit ganas ingin menghancurkan ku,impianku,masa depanku. hatiku benar2 hancur aku ingin menangis,marah tapi mungkin Tuhan punya rencana yang indah dalam hidupku aku hanya bisa bersyukur atas kado yang Tuhan berikan untukku. aku keluar dari ruangan dokter setelah mengambil resep obat yang di berikan dokter aku melihat Leon yang duduk di kursi tunggu yang sedang cemas menungguku membuatku semakin sedih aku sengaja tidak memberitahunya apa yang sebenarnya terjadi padaku bagaimana mungkin aku tega memberitahukan bahwa ada penyakit ganas yang sedang menggrogoti tubuhku dan cepat atau lambat akan merenggut nyawaku. aku menghampirinya dan tersenyum semanis mungkin dia melihatku tersenyum dan aku melihat ada sedikit kelegaan di wajahnya ketika melihatku senyum
"kamu gpp?apa kata dokter?"
aku agak kaget baru kali ini ku dengar dia berbicara menggunakan kata 'aku,kamu' dan dengan nada yang sangat lembut sangat beda dengan hari2 yang lalu dan aku sangat senang mendengarnya.
"aku gpp kok, kata dokter itu hanya mimisan biasa karna kecapean soalnya tadi ada yang marah2 gak jelas terus ujung2nya nembak,haha"
"ih kamu itu,yakin itu mimisan biasa?tapi menurut aku tadi itu gak biasa,kamu gak nyembunyiin sesuatu dari aku kan?"
"gak kok sayang,percaya deh sama aku"
"oke,aku sayang sama kamu"
"iyalah kalo kamu gak sayang sama aku, mana mungkin sekarang kita jadian"
"iya sih,haha"
aku bahagia melihat Leon tertawa seperti itu, aku bisa melupakan sakitku jika bersama dengannya. aku ingin kembali ke sekolah tapi Leon melarangku dan mengantarku pulang untuk istirahat. sesampainya di rumah aku berjalan lesu badanku rasanya lemas sekali ketika ingin ke kamar mama melihatku dia agak bingung karna aku pulang cepat akhirnya aku menceritakan semuanya pada mama tidak semua sih karna aku melewatkan tentang penyakitku itu aku rasa cukup aku saja yang tau dan cukup aku yang menderita dengan adanya penyakit ini.
***
aku bersiap untuk berangkat sekolah aku keluar dari kamar lebih cepat dari biasanya alasannya cuma 1 ingin bertemu Leon dan Vivi. aku menghampiri meja makan untuk sarapan setelah selesai sarapan aku pamit pada orang tuaku dan menuju pagar saat membuka pagar aku terkejut karna di sana ada Leon yang duduk di motornya. dia melihatku dan tersenyum dia keren sekali pagi ini apalagi di tambah dengan sweater hitam yang sangat pas dengan kulit putihnya itu. aku menghampirinya dan tersenyum dengan senyuman khasku.
"selamat pagi tuan putriku yang manis"
"ih,apa2an sih kamu itu, lebay deh"
"biarin lebaynya sama pacarku ini kok,mau ke sekolahkan?bareng yuk"
"bareng gak yaa,hahaha"
"ya udah kalo gak mau"
"ih jangan ngambek gitu donk sayang,hahah. ya udah ayo"
sepanjang perjalanan aku memeluknya dari belakang dengan erat seakan tidak ingin melepaskannya dari pelukanku aku ingin menangis tapi aku menahannya sekuat tenaga karna aku tidak ingin terlihat sedih di depannya. perlahan2 aku melepaskan tanganku dari pinggangnya tapi dia menarik tanganku lagi dan melingkarkan tanganku di pinggangnya seolah tidak ingin aku melepaskan pelukanku. sampai di depan gerbang mau tidak mau aku harus melepaskan pelukanku,dia menggenggam tanganku sepanjang perjalanan.aku bertemu Riko tetapi Riko langsung pergi saat melihat Leon menggenggam tanganku mungkin dia takut tetapi dari kejauhan aku mendengar suara vivi dan melihatnya berlari ke arahku.
"eh lo berdua jadian kok gak bilang2 sih?"
"lah penting emang?"
"ya pentinglah cherry lemooooot ! kapan neh jadiannya?ada traktiran donk pastinya,haha"
"baru kemaren kok,gigi lo traktiran,lo aja waktu jadian sama Kevin gak nraktir gue"
"idih bales dendam,haha. oia kemaren kok pas jam ketiga lo berdua gak ada?bolos ya lo?wahh parah nih anak, baru jadian kemaren udah berani bolos gimana ntar"
"sembarangan ! gue kemaren tuh mimisan banyak banget terus kecapean makanya pulang"
"oh gitu,eh Leon inget ya jangan buat sahabat gue sakit hati,kapan sahabat gue sakit hati apa lagi gara2 lo liat aja ntar"
"buset woles vi,gue sayang kok sama sahabat lo"
"okelah,bagus kalo gitu ya udah gue mau pergi dulu,bye. Leon jagain sahabat gue"
"rebes dah,sahabat lo aman sama gue"
vivi meninggalkan aku dan Leon ntah dia mau pergi kemana mal yang ada di jakarta aja udah kayak punya dia apalagi sekolah. aku berjalan lagi ke kelas dan Leon masih menggenggam tanganku. setelah bell pulang berbunyi Leon mengajakku jalan2 ke mal. sampai di mal dia mengajakku masuk ke toko aksesoris cewe aku bingung dengannya, dia mengambil sebuah boneka teddy bear berwarna biru warna kesukaanku yang berukuran sedang dan bila perutnya di tekan akan mengeluarkan suara 'I LOVE YOU' dia membayarnya dan memberikan boneka itu kepada,aku sangat senang! 'ternyata anak ini bisa romantis juga' baitnku kagum. dia mengajakku makan dan setelah itu dia mengantarku pulang.
"makasih ya udah nganter aku pulang terus beliin aku boneka ini"
"iya sama2,aku sayang sama kamu"
Leon mencium keningku dan aku memeluknya air mataku menetes tapi aku langsung menghapusnya agar tidak ketauan Leon kalo aku menangis aku memeluknya dengan erat seakan tidak ingin berpisah dengannya. berapa menit kemudian aku melepaskan pelukanku darinya
"masuk gih udah malem,istirahat yang cukup ya.inget,kamu gak boleh sakit lagi,janji ya?"
"iya janji,aku masuk dulu ya.oia aku juga sayang sama kamu.dadah"
sesampainya di kamar aku menangis aku takut mengecewakan orang yang aku sayang, aku belum siap untuk pergi. apapun yang membuat aku bahagia sekarang akan membuatnya sedih nantinya. saat sedang menangis darah segar kembali keluar dari hidungku aku cepat2 mengambil tissue dan berbaring di kasurku.
***
semakin hari sakitku semakin parah sekarang aku lebih banyak mimisan,badanku kurus padahal aku sengaja makan banyak agar timbanganku tetap stabil tapi tidak bisa,mukaku pucat,dan sekarang aku sering pingsan tiba2. Leon,vivi,kakak2ku,orang tua,dan semua teman2ku bingung melihatku mereka bertanya2 kepadaku tapi aku tetap menyembunyikan semuanya dari mereka. sampai saatnya pulang sekolah vivi mengajakku ke taman belakang dan memaksaku untuk jujur.
"cher,gue mau nanya sama lo. belakangan ini lo banyak berubah badan lo makin kurus,muka lo juga sering pucat,lo sering mimisan dan pingsan,lo lagi sakit atau ada masalah?cerita donk sama gue sapa tau gue bisa bantu"
"gue gpp kok vi,mungkin cuma kecapean"
"lo gak usah boong deh sama gue, gue kenal lo tuh udah lama cher"
"beneran vi perasaan lo aja kali gue gak ngerasa ada yang aneh kok vi,gue baik2 aja. timbangan gue juga stabil2 aja malahan gue sekarang makannya makin banyak loh vi"
"tapi menurut gue lo tuh sekarang beda banget cher,cerita donk sama gue.kalo menurut lo itu rahasia gue janji gak bakal ngomong sama siapa2.ada apa sih sebenarnya?"
aku tidak bisa menahan air mataku yang ingin keluar aku langsung memeluk vivi dan menangis. ku tumpahkan semuanya pada vivi. semua perasaan yang ku pendam selama ini.
"udah cher,cerita aja dari pada lo pendem kayak gini,kan kasian elonya"
aku masih diam dan tidak melepaskan pelukanku dari vivi,aku bingung harus menceritakan padanya atau tidak. setelah beberapa menit aku membuka mulutku aku memutuskan untuk menceritakan semuanya padanya.
"gue sakit vi"
"tuh kan gue bilang juga apa lo pasti lagi ada masalah,lo sakit apa cher?ini gunanya sahabat,buat berbagi suka dan duka cher"
"gue kena leukimia vi,stadium lanjut.gue bingung harus gimana vi gue belum siap buat ninggalin lo,Leon,orang tua gue,kakak2 gue. gue gak tega vi"
vivi langsung melepaskan pelukanku dia sangat kaget mendengar pengakuanku dan aku melihat matanya sudah basah. ternyata dari tadi vivi juga menangis.
"ya ampun cher !! kenapa lo baru bilang sekarang ! lo gak nganggep gue?lo jahat cher"
"maafin gue vi,gue cuma gak tega buat lo sedih kayak sekarang,maafin gue vi"
"gue maafin lo kok,tapi laen kali kalo ada apa2 lo harus cerita ya sama gue seburuk apapun itu"
"thank's,gue takut vi"
"udah cher lo gak usah takut gue selalu ada buat lo kok"
"thank's banget ya,gue mohon jangan bilang2 soal ini ke siapapun apa lagi ke Leon ya vi.gue mohon sama lo"
"diakan pacar lo cher,dia sayang sama lo dan dia berhak tau donk kondisi lo cher"
"karna gue sayang sama dia makanya gue gak tega buat dia sedih,vi tolong jangan kasi tau dia.janji ya sama gue?"
"ya udah,sekarang lo jangan nangis lagi ya,lo kan udah gak sendirian sekarang"
"iya,makasih banget ya vi"
"iya2,eh lusa ultah lo kan?"
"eh iya,ya ampun gue lupa.untung lo inget"
akhirnya vivi mengantarku pulang sepanjang perjalanan aku dan vivi membahas rencana untuk ultahku lusa.sesampainya di rumah aku tidak napsu untuk makan jadinya aku langsung berlari ke kamarku saat sampai di kamarku tiba2 ada yang mengetuk pintu dan ternyata itu mama.
"hai sayang,mama gak ganggu kan?kamu kok gak makan?"
"gak ganggu kok mah.gpp lagi malas aja,ada apa mah"
"gini,lusa kan ulang tahun kamu sayang.mama sama papa punya hadiah khusus buat kamu"
"hadiah khusus?apa mah?"
"mama sama papa udah nyewa restoran buat ulang tahun kamu,mama udah nyiapin semua perlengkapannya jadi besok tinggal dekorasi dan milih gaun buat kamu"
"hah?! yang bener mah?jadi tahun ini ulang tahun aku dirayain mah?terus undangannya gimana?"
"iya sayang,undangan udah mama cetak kok semuanya dan kamu bebas mau ngundang siapa aja"
"ya ampun ! makasih banget ya mah ! cherry sayang mama !"
saat memeluk mama aku mimisan lagi dan kepalaku pusing mama panik melihatku seperti itu
"ya ampun cherry ! kamu gpp nak?!kita ke dokter ya !"
"mah,mah..cherry gpp kok cuma mimisan biasa,mungkin kecapean"
"tapi belakangan ini kamu sering mimisan sayang,kamu juga pucet banget.sekarang kita ke dokter ya mama panggil kakak dulu"
"eh,gak usah mah.beneran deh cherry gpp,mama tenang aja ya.cherry cuma butuh istirahat kok"
"kamu yakin?"
"iya mama"
"ya sudah kalo gitu,mama tinggal ya.bye"
setelah menciumku mama keluar. aku sangat senang akhirnya ulang tahunku kali ini di rayakan lagi aku akan menyebarkan semua undanganku ke semua murid di sekolahku besok dan besok akan jadi hari paling sibuk untukku. setelah mematikan lampu kamar aku terlelap dalam malam yang indah dengan sejuta bintang.
***
benar kataku hari ini super sibuk aku kesana kemari membagikan undangan ke murid2 sekolah mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 dan mereka senang mendapat undangan dariku. aku akan sangat bertrima kasih pada mama dan papa atas kado terindah ini dan bersyukur kepada Tuhan sudah memberikanku sepasang malaikat yang sempurna seperti orangtuaku. setelah semua undangan sudah di sebarkan aku ke kelas dan istirahat di sana karna kepalaku pusing sekali. tiba2 Leon datang menghampiriku.
"hai sayang,kenapa?pusing lagi?"
"hai juga,gak kok cuma cape aja keliling2 sekolah,nih sekolah ternyata gede juga ya"
"ya iyalah,mana ada sekolah kecil. oia,besok di ultah kamu aku pake baju apa ya kemeja aja atau pake jas juga?"
"pake karung aja sayang,biar seksi.hahahaha"
"ih,bener ya?"
"eh jangaan,masa iya kamu mau pake karung sih. apa aja yang kamu pake selalu cocok kok dan selalu keren di mata aku"
"kan di mata kamu aja,di mata cewe2 lain kan enggak"
"ih genit ! tau ah,ngambek"
"hahaha,jangan ngambek donk.aku kan becanda"
"abisnya kamu gitu sih"
"iya2,maaf ya.liat aja besok aku bakalan jadi yang paling keren di pestamu"
"oh ya?"
"iya,liat aja ntar kamu bakal klepek2 sama aku"
"masaa?haha,ada juga kamu yang klepek2 sama aku"
aku dan Leon tertawa bersamaan. setelah pulang sekolah tiba saatnya aku vivi dan mama ke mal untuk mencari gaun yang cocok untukku. aku membawa vivi karna kalo soal gaun vivi ahlinya. sesampainya di mal mama dan vivi langsung sibuk mencari toko gaun yang pas sedangkan aku hanya memikirkan jadi apa pestaku besok tiba2 aku deg2an takut pestaku kacau 'Tuhan,jangan sampai penyakitku kambuh dan merusak pestaku besok.amin' bantinku berdoa, aku takut penyakitku kambuh dan mengacaukan semuanya. tiba2 vivi dan mama memanggilku untuk mencoba salasatu gaun yang ada di toko itu, gaun itu simple tapi manis panjangnya hanya sampai lutut berwarna ungu muda dan mempunyai pita di pinggangnya berwarna putih sangat manis. aku vivi dan mama setuju dengan gaun itu setelah membeli gaun dan aksesoris lainnnya kami pergi ke restoran tempat dimana pestaku akan berlangsung. ternyata restoran itu sudah didekorasi dengan sangat indah.
***
'Tuhan,mudah2an hari ini berjalan dengan lancar.amin' batinku berdoa. orang yang pertama kali mengucapkan selamat ulang tahun untukku adalah Leon tepat jam 12 malam dia menelponku dan yang kedua adalah vivi. aku berjalan menuju ruang makan untuk sarapan saat aku tiba di ruang makan aku melihat kue dan di atasnya ada lilin iseng2 ku hitung lilin itu ternyata ada 17 dan di tengahnya ada tulisan 'HBD adeku cherry yang paling unyu,lemot,dan nyebelin' aku hanya tertawa melihat tulisan di kue itu dan pasti itu dari kakakku. aku bingung rumahku kenapa sepi sekali 'apa mereka semua keluar?' batinku. di samping kue itu aku melihat ada 2 kado ku buka satu persatu isi kedua kado itu boneka teddy bear,ya aku memang sangat suka teddy bear. aku melirik kiri kanan tapi tidak ada siapa pun,rumahku kosong saat aku sedang berpikir kemana mereka semua tiba2 seseorang menutup mataku aku kaget tapi aku diam saja dan ku dengar ada yang bernaynyi,lagu selamat ulang tahun dan aku tau itu adalah keluargaku! seketika rumahku jadi ribut mereka mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku lengkap dengan mencium dan memelukku.aku sangat sayang mereka!. sesampainya di sekolah vivi dan Leon langsung datang menghampiriku vivi sangat heboh teriak kiri kanan mengucapkan selamat ulang tahun terus menerus dan mencium pipiku kiri kanan sedangkan Leon mengucapkan selamat ulang tahun lalu mencium keningku dan memelukku.
"makasih ya.haha kalian udah 2x loh ngucapin HB ke gue"
"gpp donk cher.lo tau gak gue tuh seneng banget hari ini soalnya sahabat gue yang lemot ultah ! pokoknya ntar malem gue dateng bareng Kevin.lo harus nungguin gue,kalo gue belom datang pesta lo gak boleh di mulai !'
"woy,yang punya pestakan cewe gue ngapain nunggu nenek sihir dateng"
"nah bener tuh sayang"
"huh,kalian ini !"
kami bertiga tertawa berbarengan 'huh senangnya memiliki orang2 seperti mereka semua' batinku. setelah pulang sekolah aku langsung ke rumah untuk mandi dan ke salon. sesampainya di salon aku di make over habis2an. setelah selesai di make over aku tidak di izinkan melihat wajahku sendiri aku sampai penasaran bagaimana wajahku sekarang ini pasti kayak ondel2 nyasar. tiba saatnya aku untuk memakai gaunku itu selesai memakai gaun,aku di suruh menutup mata mama menuntunku entah kemana tapi aku hanya menurut saja setelah mama berhenti aku di suruh membuka mata. saat aku membuka mata aku kaget setengah mati aku tidak percaya kalo yang di cermin itu adalah aku! aku seperti putri yang berada di dongeng2 anak kecil. aku cantik sekali beda dari hari2 biasa. saat aku ingin memeluk mama,mama melarangku karna takut dandananku luntur. aku melirik sekarang jam berapa ternyata sudah jam 18.45 aku dan mama langsung ke restoran tempat acaraku berlangsung aku tiba di sana tepat jam 19.00 tapi herannya sudah banyak tamu yang datang termasuk vivi dan kevin, saat aku berjalan semua mata memandangku dengan kagum aku jadi deg2an dan vivi langsung menghampiriku dia heboh lagi.
"ya ampun ! ini lo cher?! gile,lo cantik banget ! kalah deh gue"
"ah, lo jangan gitu dong. gue malu nih grogi gue"
"jah ngapain lo grogi?bego aja lo"
"cher,selamat ulang tahun ya"
"eh thank's vin"
"cher kesana yuk ngobrol sama anak yang laen"
"ntar deh vi,gue lagi nunggu seseorang"
"sapa?pangeran lo?dia belum dateng tuh,tapi lo tenang aja dia pasti dateng,yuk kesana"
"gak deh ntar aja"
akhirnya vivi dan kevin meninggalkanku,aku mulai gelisah menunggu Leon yang belum datang 'apa dia gak dateng ya?tapi diakan udah janji' batinku sedih. akhirnya aku memutuskan untuk melangsungkan acara potong kue aku kecewa dengan Leon saat aku ingin berbalik tiba2 seseorang menarik tanganku aku melihat orang itu ternyata dia Leon! aku senang sekali,aku langsung memeluknya.
"kamu cantik banget malam ini,aku ampe gak ngenalin kamu loh.selamat ulang tahun ya sayang"
"kamu juga keren banget,aku pikir kamu mau pake kemeja ternyata jas ya,haha ganteng banget kamu,ini udah yang ketiga kalinya loh kamu ngucapin HB ke aku"
"ya kan gpp,haha.oia aku punya kado spesial buat kamu"
"apa?"
"ada deh"
Leon tersenyum jail ke arahku ku cubit lengannya dia hanya meringis dan merangkul bahuku. tiba saatnya acara pemotongan kue,kue pertama ku berikan untuk orangtuaku dan kue ke2 ku berikan kepada Leon,semua pada triak heboh membuat pipiku merah. selesai acara pemotongan kue dan peniupan lilin sekarang acara dansa tapi leon mengajakku ke tempat yang kurang rame dan ribut disana dia memberiku sebuah kado sepesial.
"oia,kamu bilang kamu mau ngasih aku kado spesial"
"emang,tutup dulu dong matanya"
"apaan sih,pake tutup mata segala"
"ih,bawel ya kamu.tutup aja sih"
aku menutup mata dan "buka mata kamu" Leon menyuruhku membuka mataku aku melihat Leon memegang sebuah kado kecil entah isinya apa,aku mengambil kado imut itu dan Leon menyuruhku membukanya,setelah ku buka ternyata isinya cincin dan di dalam lingkaran cincin itu tertulis namanya. dia mengambil cincin itu dari tanganku dan memasangnya di jari manisku,aku tidak dapat menahan air yang akan keluar dari mataku dan aku memeluknya dia membalas memelukku.
"makasih ya,ini kado yang paling istimewa buat aku"
"iya,jangan nangis donk sayang,liat deh aku juga punya tapi di dalem lingkarannya nama kamu"
aku melihat cincinnya dan aku memeluknya lagi lalu dia mencium keningku dan mengajakku ke tempat dansa,aku berdansa dengannya benar2 seperti pangeran dan seorang putri.rasanya aku ingin sekali menghantikan waktu agar aku lebih lama lagi bersamanya tetapi tidak bisa aku hanya bisa ikhlas. tak terasa sudah jam 22.00 pestaku telah selesai teman2ku semua memuji pestaku. aku sangat senang malam ini,sampai di rumah aku mengganti bajuku,mencuci mukaku dan tidur aku capek sekali untung besok hari sabtu saat aku ingin tidur aku merasa mual dan ke kamar mandi untuk muntah tetapi melihat apa yang keluar dari mulutku membuatku panik.darah! hidungku juga mimisan kepalaku pusing aku sangat panik tapi tidak berani memberitau orang tuaku,ku rasa penyakitku sudah sangat parah. keesokan harinya aku ke rumah sakit diam2 untuk check up dan jawaban dokter membuatku sangat sedih
"penyakitmu sudah memasuki stadium akhir kamu harus di rawat di sini karna kamu akan lebih sering drop dari yang biasanya"
"tidak dok ! saya tidak mau ! berapa lama waktu saya?"
"maaf saya hanya seorang dokter dan yang memegang umur setiap orang itu Tuhan"
"waktu saya berapa lama lagi dokter !"
"kurang lebih 1 bulan lagi"
aku sangat sedih ,rasanya aku ingin triak bagaimana mungkin secepat itu. melihat cincin yang melingkar di jariku membuat aku semakin sedih air mata tidak henti2nya membanjiri kedua mataku.hatiku sakit dan hancur.
***
hari ini aku berniat untuk menghindari Leon,aku tidak ingin bertemu dengannya. aku tidak mau dia sedih setiap kali aku bertemu dengannya di sekolah aku langsung menghindar atau menghiraukannya. setelah bell pulang sekolah akupun langsung pulang Leon dan vivi bingung dengan sikapku itu tapi aku yakin vivi pasti mengerti kenapa aku bersikap seperti itu. sorenya Fedrik datang kerumahku Fedrik adalah teman kelas vivi aku agak kaget dengan kedatangannya.
"hai cher"
"hai,nyari siapa rik?"
"nyari abang lo,adakan?"
"oh ada,emang kenapa?"
"abang gue nyuruh gue buat ngambil laptop yang abang lo pinjem kemaren"
"oh,gitu"
tiba2 aku melihat Leon datang tanpa basa basi aku menarik fedrik menciumnya sambil menangis,fedrik heran dengan tingkahku dan Leon yang melihat itu langsung kaget dan pergi dengan motornya sepertinya dia ngebut dan aku yakin dia sangat sakit dan membenciku tapi itu yang ku inginkan agar ketika aku pergi dia tidak begitu sedih aku melepaskan ciumanku dari fedrik dan meminta maaf padanya tapi tiba2 aku mimisan kepalaku sakit sangat2 sakit dan aku pingsan.
***
"hai yon,kok sendiri?cherry mana?"
"bilang sama sahabat lo yang murahan itu,kalo gue BENCI sama dia"
"yon lo kenapa?!"
"lo ingetkan kemaren dia nyuekin gue?! dia nyuekin gue karna dia selingkuh !"
"cherry gak mungkin kayak gitu yon ! lo jangan maen nuduh sembarangan,cherry itu sahabat gue dan gue tau banget soal cherry !"
"itu fakta ! kemaren gue sendiri yang liat dia ciuman sama cowo laen ! dia brengsek !"
"yon cukup ! dia ngelakuin itu semua karna dia sayang sama lo"
"cuih,sayang?kayak gitu lo bilang sayang?sayang apaan tuh?!"
"cherry kena kanker stadium akhir yon ! dia sayang banget sama lo dia gak mau lo sedih kalo ntar dia mati,makanya dia bikin lo benci sama dia dengan cara kayak gitu ! tapi lo malah jelek2in dia ! sekarang cherry lagi gawat di rumah sakit karna kemaren setelah lo pergi dia langsung ngedrop !'
"apa?kanker?kenapa..kenapa dia gak pernah ngomong ke gue vi?"
"iya,itu karna dia sayang banget sama lo dan gak mau lo panik atau sedih,mending lo samperin dia di rumah sakit,dia butuh lo yon"
***
aku membuka mataku yang entah sudah berapa hari tertutup dan aku kaget melihat mama,papa,vivi,kakak2ku,dan Leon! aku sangat senang melihatnya ku buka oksigenku dan tersenyum padanya dia juga tersenyum padaku dia menghampiriku.
"hai"
"hai,Leon maafin aku ya,aku tau kalo..."
"ssttt, aku tetap sayang sama kamu dan kamu gak bisa buat aku jauh2 dari kamu"
air mataku mengalir lagi aku sudah berusaha menahannya tapi tidak bisa aku tersenyum dalam tangis dan memeluknya lalu mencium pipinya.
"aku juga sayang sama kamu,sayang banget"
"kenapa kamu gak mau cerita sama aku soal ini?"
"maafin aku,aku cuma gak mau liat kamu sedih dengan kondisiku yang sekarang"
"kamu tau gak,aku lebih sedih lagi kalo kamu bohong sama aku,cherry"
baru kali ini aku melihat Leon menangis,aku sangat sedih melihatnya seperti itu tapi tiba2 kepalaku sangat pusing dan sedikit sesak,mama langsung memanggil dokter. dokter memeriksaku dan menyuruhku istarahat tapi aku sangat rindu dengan Leon aku menatapnya dan leon mengerti tatapanku dia langsung memintaizin mengajakku ke taman dekat rumah sakit.
"dokter,saya rindu sekali dengan pacar saya,saya mau mengajaknya ke taman sebentar,boleh dokter?"
"tapi dia belum stabil'
"tolong dok,saya sangat rindu dengannya"
aku dan leon melihat dokter itu,dokter itu terlihat seperti berpikir dan mengizinkan kami ke taman tapi hanya sebentar dan aku harus meminum obatku dulu. Leon mengambil obatku di meja dan segelas air minum dia memasukkan obat itu ke mulutkan dan memberiku air. aku melihatnya mengambil kursi roda dan aku sedih. Leon melihatku dan bertanya.
"kenapa?"
"gak niat banget sih kamu ini ngajak jalan,masa pake kursi roda"
"lah,terus pake apa dong?"
"gendong"
semua tersenyum melihatku yang manja seperti itu vivi dan kakak2ku heboh teriak 'ciee' Leon juga tersenyum dia mengusap kepalaku dan menggendongku, sepanjang perjalanan aku memeluknya dengan erat sambil menangis tapi tidak memperlihatkan itu semua kepadanya aku takut dia sedih lagi,aku gak mau liat dia nangis seperti tadi. sesampainya di taman Leon menurunkanku di sebuah kursi di taman itu. cuaca hari ini sedikit mendung.aku menyenderkan kepalaku di dadanya dan dia merangkulku aku menangis lagi di dadanya dan kurasa dia juga sedang menangis.
"Leon"
"iya?"
"jangan nangis,aku gak mau liat kamu nangis"
"aku gak nangis kok sayang"
"kamu tau gak,aku seneng banget. saking senengnya aku rasa aku akan ke neraka"
"kenapa kamu ngomong kayak gitu?"
"karna aku udah berdosa,dan kamu tau.kamu itu dosa yang paling indah dalam hidup aku.kalo aku mati nanti aku mau kamu..."
"ssttt,kamu gak bakal mati.kamu juga udah janji gak bakal ninggalin aku"
"Leon,aku sayang banget sama kamu"
"aku juga cherry,sayang banget"
Leon merangkul ku lebih erat lagi,aku merasa kakiku mulai dingin dan sakit.
"Leon,kamu itu cinta terakhir buat aku"
Leon hanya diam dan tetap merangkulku
"aku sayang kamu Leon,selamanya"
"aku juga sayang sama kamu"
tiba2 kepalaku sangat sakit tapi aku tidak ingin Leon tau,aku sangat bahagia saat ini dan kalau Tuhan ingin mengambilku aku sudah siap,aku sadar aku sudah terlalu banyak menuntut padahal Tuhan sudah mengirimkan malaikat2kan seperti mereka semua kepadaku malaikat2 yang sangat baik dan menyayangiku.
"Leon,aku ngantuk.aku mau Tidur 4 menit aja,boleh ya?"
"aku bawa kamu ke rumah sakit aja ya?"
"gak usah,di sini aja"
"ya udah,ingat.cuma 4 menit,gak lebih"
aku merasa kepalaku sakit lagi,sangat sakit dan badanku mulai dingin aku lemas tidak mampu memeluk Leon dengan erat lagi,aku melepaskan tanganku dari pinggangnya Leon merasakan itu dan lebih erat memelukku. aku menutup mataku dan kurasa aku terbang dan merasa sangat senang dan tenang sakit itu seperti hilang.
***
Epilog :
3 bulan kemudia, Leon datang ke makam yang sudah di tumbuhi rumput liar,Loen membersihkan makam tersebut dan menaburkan bunga di atas makam itu dan menaruh mawar putih di atas makam itu. Leon terlihat sedih. dia mengusap makam tersebut.
"Cherry,ini sudah lebih dari 4 menit sayang"
tiba2 tercium aroma melati dan Leon langsung tersenyum, di satu sisi dia senang karna kekasihnya sudah senang di alam sana dan akan selalu menjaga dan melihatnya walaupun dia tidak bisa melihat kekasihnya itu.
Diposting oleh farika di 10.26 2 komentar